Friday, September 4, 2009

Hiasan jalan penyayat hati

“lihat itu siapa di kananmu, lihat itu siapa di kirimu”

“mereka saudara , saudara kita anak anak yang papah”

lirik diatas merupakan penggalan dari sebuah lagu album ibunda Neno Warisman dengan judul album “A ba ta tsa” . tapi kali ini bukan mau membahas masalah album , promosi atau mengingatkan lagu tersebut yang sekarang sudah tidak pernah terdengar lagi di layar kaca.

mungkin bila kita bepergian ke kota kota besar khususnya di daerah daerah seperti Stasiun kereta, terminal bus, pasar, kita akan sering menjumpai banyak sosok kecil mungil, yang menghiasi kepiluan dan kesedihan ibu pertiwi in i. mereka begitu terbuka, tereksploitasi, dan diintai mata kejahatan. mereka menjadi hiasan simbol kemiskinan dari hiruk pikuknya keramaian kota dan berdiri di antara gedung gedung yang berdiri kokoh tak sekokoh harapan mereka.

mereka tanpa perlindungan diluar sana, tanpa kasih sayang sewajarnya , mereka menjadi liar oleh kerasnya kehidupan yang belum semestinya mereka hadapi. tidur pun beralas tanah , berselimut debu yang tertiup angin, dan hidup dari belas kasih orang lain. dari mana mereka berasal ? dimana orang tua mereka?

No comments:

Post a Comment